Indramayu, medianetral.com – Ma’had Al-Zaytun atau Pondok Pesantren Al-Zaytun yang membawa motto “Pesantren Spirit but Modern System” dan sebagai satu tempat “Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian” tidak hanya megah secara kelengkapan fasilitas berbagai macam lapangan olahraga, namun disertakan juga dengan memberikan kebebasan kepada santri dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi untuk memilih olahraga dan kesenian berpadu secara berimbang.
Dengan berbagai keunggulan yang ada di Ma’had Al Zaytun , Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Indramayu dengan Kemenag mengusulkan agar menjadi tuan rumah pada peringatan akbar Hari Santri Nasional pada 22 oktober mendatang, dengan tema wisata religi dan olahraga dengan berbagai macam lomba olahraga yang dilombakan tidak hanya bulutangkis saja, serta lomba berbagai kesenian islam seperti kaligrafi dan lainnya.
Sekretaris Umum PBSI Indramayu, Aan Djuhantono dalam kunjunganya ke Al Zaytun, menjelaskan keinginannya untuk mengembangkan atlet bulu tangkis Indramayu yang berkualitas dan salah satunya dengan cara bersinergi dengan Ma’had Al – Zaytun.
“menghadapi hari santri yang akan datang, dipusatkan di Al Zaytun kenapa tidak? artinya apa yang telah dilakukan di Al Zaytun kami menjembatani” ujar Aan Djuhantono (13/9/2024).
Menurutnya Al Zaytun telah seserius dalam membentuk atlet bulu tangkis potensial, terlihat dari mayoritas atlet yang dikirimkan melebihi kuota yaitu seramai 48 atlet, punya kemampuan bersaing dengan klub dan atlet lain yang sudah mempunyai” nama” pada kegiatan Kejuaraan Kabupaten Indramayu di Lohbener.
Al Zaytun juga memiliki klub yang sudah teregistrasi yaitu Al – Zaytun Badminton Academy (ABA) dengan 6 pelatih bersertifikat, menjadi harapan PBSI Kabupaten Indramayu untuk meraih bibit unggul pebulu tangkis Al Zaytun, kedepannya Aan Djuhantono berharap agar pelatih atau wasit dapat ditingkatkan ke diklat tingkat Provinsi.
“Pada intinya dengan cara apapun juga Al Zaytun harus mampu mengembangkan dengan baik” ujar Aan Djuhantono.
Kemudian, dalaam pertemuannya dengan pengurus ABA, Aan Djuhantono menginginkan agar kedepan dalan 2 hingga 3 tahun mendatang Al – Zaytun menjadi sentra bulu tangkis.