Indramayu, Jabar | medianetral.com – Sampah adalah momok menjijikan bagi sebagian warga Indonesia, kalimat itu tak berlaku bagi Desa Arjasari kecamatan Patrol.
Walaupun menggunakan alat sangat sederhana, Desa Arjasari sudah mampu mengatasi sampah baik sampah organik dan non organik. Senin (25/12/2023)
Jamaludin Kuwu arjasari sebagai pelopor arjasari bebas sampah, ia bertekad terus mengkampanyekan Desa bebas sampah, ia dan tim mensosialisasikan pemilahan sampah dimulai dari sampah rumah tangga.
Sebanyak 780 pelanggan rumah yang sudah bekerjasama dengan pengolahan sampah Arjasari, warga dikenakan tarif 20.000 per bulan.
Baca Juga :Wow Pembatas Renang Tidak Terpasang di Obyek Wisata Laut Pantai Tanjungpura, Apakah Aman?
Polsek Losarang Lakukan Seterilisasi Gereja Menjelang Natal
Kios Pupuk AB Tani Anjatan, Klarifikasi Terkait Isu Miring Beredar
Desa Tenajar Lor Realisasikan Program Desa Terang
Casual Conversations Management media online di Oka Coffe Indramayu
GNPK-RI Dalami Dugaan Oknum Kejati Jabar Bermain Proyek di Pemkab Indramayu
Buntut Video Viral Peristiwa Meninggalnya Ibu dan Anak, Kini Dilaporkan Polisi
Pengolahan sampah tersebut dikelola dengan baik, organik di buat pakan magot, dan plastik dibuat batako,
“Kami masih memerlukan alat untuk pemusnah masal tujuan untuk sampah yang tidak bisa diproduksi.” Ujar Kuwu.
Rencananya Arjasari akan melebarkan pengambilan sampahnya di desa tetangga, diantaranya Sukahaji, Bugel, Bongas, tinggal menunggu MOU saja.
“Kami akan merambah ke desa sekitar mengenai pengambilan sampahnya, tinggal tunggu tanggal mainnya, kendala hari ini kami memerlukan pembakaran sampah masal.” Tutupnya.
M.sugiarto