Audiensi PWC-R dengan Kepala Sekolah dan Tim Teknik Ungkap Dugaan Kejanggalan Pembangunan SMAN Tengahtani

Kabupaten Cirebon, medianettal.com – Pembangunan SMAN Tengahtani yang dimulai pada Juli 2024 diharapkan menghasilkan gedung yang kokoh, sesuai dengan standar dan perencanaan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Gedung sekolah tersebut awalnya direncanakan sebagai bangunan berlantai dua, dengan kualitas material yang sesuai standar untuk memastikan daya tahan jangka panjang. Selasa, (01/10/2024)

Namun, seiring berjalannya proyek, diduga kuat terjadi kelalaian dalam pengawasan. Beberapa oknum diduga melakukan pelanggaran terhadap spesifikasi teknis yang telah disepakati, termasuk penggunaan material yang tidak sesuai dengan standar RAB. Salah satu temuan signifikan adalah penggunaan besi ukuran 10 mm pada bagian yang seharusnya menggunakan besi 12 mm, yang tentunya akan berdampak pada kekuatan struktur bangunan.

Bacaan Lainnya

Paguyuban Wartawan Cirebon Raya (PWC-R) melakukan inspeksi lapangan dan menemukan indikasi bahwa pekerjaan tersebut diduga dikerjakan asal-asalan. Sebagai organisasi yang menjalankan fungsi kontrol sosial, PWC-R merasa memiliki kewajiban untuk mengawasi proyek-proyek pemerintah, mengingat anggaran yang digunakan berasal dari pajak masyarakat.

Dalam rangka meluruskan temuan tersebut, PWC-R mengajukan surat permohonan audiensi kepada Kepala Sekolah SMAN Tengahtani, yang juga bertindak sebagai penanggung jawab proyek. Respon positif dari pihak sekolah diterima, dan audiensi pun dilaksanakan pada Kamis, 26 September 2024, pukul 10.00 WIB di ruang Kepala Sekolah.

Namun, hasil audiensi menunjukkan adanya perbedaan pandangan. Kepala Sekolah cenderung menyangkal dugaan kejanggalan yang disampaikan oleh PWC-R. Akan tetapi, hal berbeda justru terlihat dari penuturan Jojo, penanggung jawab tim teknik proyek, yang lebih terbuka terhadap temuan PWC-R di lapangan. Jojo tidak membantah beberapa temuan yang disampaikan, kecuali terkait teknik “cakar ayam” yang diakui tidak termasuk dalam perencanaan proyek.

Audiensi berlangsung dengan beberapa dinamika, termasuk kejadian tidak terduga ketika pihak sekolah tiba-tiba menghadirkan para pekerja lapangan tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada tim PWC-R. Hal ini menimbulkan keberatan dari pihak PWC-R yang merasa proses audiensi kurang kondusif.

Atas dasar temuan dan dinamika yang terjadi, PWC-R berencana untuk membawa laporan dugaan kejanggalan dalam pembangunan SMAN Tengahtani ini kepada instansi pemerintah terkait, dengan harapan adanya tindak lanjut yang lebih serius terhadap permasalahan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *