Taipei, medianetral.com – Badai Tropis Krathon resmi meningkat menjadi taifun setelah peringatan laut dikeluarkan pada Minggu (29/9), menurut Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA). Taifun ini diperkirakan membawa hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah Taiwan.
Berdasarkan prakiraan CWA, wilayah utara Taiwan, termasuk Taoyuan, akan diguyur hujan deras, dengan potensi badai petir di daerah pegunungan dan selatan Taiwan. Kondisi di Taitung dan Hengchun diprediksi memburuk dengan intensitas hujan yang terus meningkat menjelang malam.
Bob Anto, Ketua Yayasan Wiralodra NKRI yang juga WNI di Taiwan, mengatakan dirinya sudah tiga hari diliburkan oleh perusahaan tempatnya bekerja akibat badai tersebut. “Kami, warga Indonesia, khususnya yang berasal dari Indramayu, dalam kondisi aman meskipun aktivitas dihentikan sementara,” ujar Bob, Kamis (3/10).
Pada Minggu pagi, posisi taifun Krathon terpantau berada sekitar 460 kilometer tenggara Eluanbi, Kabupaten Pingtung, bergerak dengan kecepatan 9 km/jam ke arah barat-barat laut. Data CWA menunjukkan kecepatan angin maksimum mencapai 118,8 km/jam dengan hembusan hingga 154,8 km/jam.
Pemerintah Taiwan juga mengirim peringatan melalui pesan singkat kepada seluruh WNI, menyampaikan bahwa hujan lebat diprediksi terjadi di beberapa wilayah, termasuk Pantai Utara Keelung, pegunungan di Taipei, Semenanjung Hengchun, serta kabupaten Yilan, Hualien, Taitung, dan pulau-pulau Lanyu serta Ludao. Peringatan ini akan berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.
Menurut Wu Wan-hua, pemrakira cuaca CWA, intensitas taifun Krathon terus meningkat. Badai ini diperkirakan mencapai jarak terdekat dengan Taiwan pada Selasa dan Rabu, dengan kemungkinan peringatan darat dikeluarkan pada Minggu malam atau Senin pagi.