Cabup Lucky-Sae Janji Benahi Tata Kelola Pemerintahan, Tempatkan ASN Sesuai Potensinya

Indramayu, medianetral.com _

Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim-Sayefudin berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan optimal.

Bacaan Lainnya

Keduanya berjanji bakal menempatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan kemampuan dan potensinya, dan bukan karena faktor lain.

Prinsip ‘the right man on the right place’ atau menempatkan ASN yang tepat pada posisi yang tepat pula ini, diharapkan bermuara pada tingkat layanan yang prima kepada masyarakat.

Cawabup Syaefudin menilai, saat ini tata kelola pemerintahan di Kabupaten Indramayu semrawut.

Kesemrawutan itu terlihat banyaknya ASN yang ditempatkan asal-asalan. Tidak disesuaikan dengan disiplin ilmunya.

Kemudian, banyak posisi kepala dinas sampai pejabat dibawahnya yang kosong.

“Karena itu, salah satu fokus kami di pemerintahan kedepan adalah membereskan kesemrawutan tata kelola pemerintahan. Reformasi birokrasi,” tegas Syaefudin.

Mantan ketua DPRD Indramayu ini berpendapat pelayanan prima kepada publik erat kaitannya dengan disiplin ilmu yang ditekuni oleh setiap ASN.

Maka untuk mencapainya, harus memberdayakan ASN sesuai dengan kompetensinya dan penempatan pejabat melalui seleksi tim Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjakat).

“Penempatan pejabat ASN itu harus selektif, linier dan melalui proses seleksi dari Baperjakat,” katanya.

“Bukan kompetensinya sebagai dokter, malah ditempatkan di BPBD atau Satpol PP. Ini kan tidak sesuai dengan kompetensi. Dan itu sudah terjadi pada pemerintahan sekarang,” ungkap Ketua Karang Taruna Kabupaten Indramayu ini.

Bahkan untuk meningkatkan kinerja, selain penempatan ASN yang linier, pertimbangan domisili hingga daerah asal ASN menjadi salah satu prinsip untuk menempatkan seorang pelayan khususnya staff di pemerintahan.

“Jika ASN itu fungsional, ada baiknya yang bersangkutan diposisikan ke daerah asalnya atau disesuaikan dengan domisilinya. Misal, rumahnya di Jatibarang jangan ditempatkan di Gantar. Itukan tidak efektif namanya,” tuturnya.

Syaefudin optimis apabila penempatan SDM ASN sesuai keahliannya akan menghasilkan sistem pemerintah yang tangguh dan profesional.

Dampak positif lainnya, ASN tersebut akan lebih bersemangat, giat, bertanggung jawab dan bersedia berkorban serta ikhlas dalam bekerja

“Saya meyakini bila para ASN ini bekerja di posisi yang sesuai kompetensinya, maka akan lebih sukses karena pekerjaan terasa lebih nyaman dan menyenangkan,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *