Subang, medianetral.com – Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin banyak diminati, salah satu diantaranya adalah pengobatan alternatif. Selain biayanya relatif murah dan juga karena perawatan media konvensional yang didukung peralatan canggih tidak bisa menjawab semua kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan, banyak cerita-cerita atau kejadian-kejadian di tengah masyarakat yang membuat banyak orang berpaling kepada pengobatan alternatif.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat dalam memilih pengobatan alternatif yaitu faktor ekonomi, faktor budaya, faktor psikologis, faktor pribadi masyarakat, faktor sosial, dan faktor pengetahuan. Sabtu, (20/7/2024).
Seperti yang dialami Bpk. Tarsadi yang berasal dari anjatan kabupaten indramayu, maksud hati ingin ikhtiar untuk mengobati sakitnya melalui pengobatan alternatif yang dilakukan Arul Sageni yang beralamat di perumahan Top Putra Residence pagaden subang, merasa kecewa dikarenakan ada aturan yang apabila ingin segera ditangani harus membayar infaq sebesar 10 juta dan itupun belum termasuk obat.
” Saya datang kesini untuk memeriksa keadaan sakit yang saya derita, dan saya memilih pengobatan alternatif ini dengan alasan ekonomi, Akan tetapi setelah saya mencoba datang langsung diberikan penjelasan, kalau mau langsung ditangani harus membayar infaq 10 juta dan nanti langsung ditangani. Kalau mau di jalur biasa harus daftar online terlebih dahulu dan itupun saya harus menunggu hingga setahun ” ungkap tarsadi.
” Kalau harus membayar infaq ya sewajarnya saja, ini sampai harus membayar 10 juta. Pengobatan alternatif itu pelarian dari pasien yang tidak punya banyak uang atau tidak mampu membayar dokter rumah sakit. Kalau kami punya uang dipastikan lebih memilih ke dokter, yang namanya alternatif ya semuanya termasuk kendala keuangan, jujur saya sebagai calon pasien sangat kecewa ” tambah Tarsadi.
Pengobatan alternatif yang sudah tidak lagi mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat akan tetapi lebih mengutamakan nilai bisnis pribadi atau golongan dan berlindung dibelakang kalimat agama, dan tepat karena masyarakat kita tidak akan bisa berbuat apa – apa ketika praktek apapun berlindung atas nama agama.
Seperti nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan ” Kami menghimbau untuk masyarakat yang jauh – jauh ingin berobat, apalagi dengan tidak mempersiapkan penuh dananya jangan dulu datang lebih baik konfirmasi dulu. Tanyakan administrasinya bagaimana, jangan sampai sudah jauh – jauh datang pulang lagi dengan bawa kekecewaan ” terangnya.
Berdasarkan tim investigasi medianetral.com yang didampingi T. Heryanto ( Kaperwil jabar ) yang terjun langsung ke lokasi, menemukan fakta kalau Kang Arul Sageni terapis yang dikenal lewat youtube, tiktok, instagram dan snack video bahkan facebook saat ini banyak membuat kecewa calon pasien karena prakteknya tidak sesuai karena mematok harga tinggi, dan harga tersebut bukan untuk kalangan bawah akan tetapi menengah keatas, dan dihimbau untuk masyarakat agar berhati – hati dan tidak mudah tertipu.