Indramayu, medianetral.com – Harga garam krosok di Indramayu kini mencapai Rp 80.000 per karung dengan berat 55 kg. Kenaikan ini diperkirakan akan terus berlanjut menjelang musim penghujan, di mana permintaan garam biasanya meningkat tajam.
Pengepul lokal, Acong, mengungkapkan bahwa petani garam krosok yang menggunakan teknologi geomembran mengalami peningkatan produksi untuk mengantisipasi permintaan saat musim hujan.
“Dengan geomembran, proses pemanenan lebih efisien, sehingga kami bisa memproduksi lebih banyak,” ujarnya. Minggu, (29/09/2024).
Di sisi lain, sebagian besar pembeli garam krosok adalah bakul yang membeli untuk dijual kembali, terutama di daerah pegunungan. Permintaan dari daerah tersebut semakin meningkat, yang berdampak pada harga.
Namun, petani garam di wilayah pesisir Eretan masih banyak yang belum beralih ke teknologi geomembran, sehingga menghadapi tantangan dalam meningkatkan produksi.
“Kami masih menggunakan metode tradisional, yang membuat produksi kami lebih rentan terhadap cuaca,” kata salah satu petani.
Dengan kondisi ini, petani diharapkan dapat segera beradaptasi dengan teknologi modern untuk meningkatkan hasil panen dan memenuhi kebutuhan pasar, terutama menjelang musim penghujan yang diprediksi akan membawa lonjakan harga garam.