Keluarga Sutikno Memilih Linggarjati sebagai Tempat Halalbihalal

Kuningan, medianetral.com – Banyak cara dan banyak pilihan untuk mengadakan kegiatan halalbihalal, atau budaya bertemu dan bermaaf maafan dalam ruang lingkup khusus pasca Idul Fitri.

Tidak terkecuali seperti yang digagas Keluarga Sutikno bersama keluarga besarnya yang berasal dari Lampung. Dia membawa seluruh keluarga besarnya untuk acara halalbihalal itu di suatu tempat bersejarah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yakni Linggarjati. Tepatnya di Dusun 03 RT 14 Linggarjati Kabupaten Kuningan, pada Sabtu (13/04/2024).

Selain halalbihalal acara ini juga dimanfaatkan sebagai liburan keluarga, dengan mengunjungi situs sejarah Linggarjati sebagai pengalaman tambahan serta pengetahuan agar tidak dilupakan oleh generasi bangsa ini.

Sebab walaupun banyak orang mengenal nama Linggarjati tapi belum tentu mereka tahu tentang moment bersejarah yang sebenarnya. Dimana pada masa itu Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.

Sejarah Perundingan Linggarjati merupakan perundingan antara Indonesia dan bangsa Belanda di Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat. Dari perundingan itu kemudian menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia, jelas Sutikno pada keluarganya.

Jupel (juru pelihara) Linggarjati, Sulaiman menceritakan kehadapan keluarga Sutikno, bahwa hasil perundingan itu ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.

Wati (43) salah seorang keluarga Sutikno asal Lampung sangat bersyukur bisa bertandang ke Linggarjati, sebab selama ini dia mengetahui Linggarjati hanya dari pelajaran sejarah ketika masih di SMP dulu.

“Alhamdulillah di usia 43 tahun ini saya bersama keluarga akhirnya bisa mengunjungi museum bersejarah Linggarjati Kuningan, Karena sejarah perundingan Linggarjati atau perundingan Kuningan ini hanya ada di pelajaran sejarah sekolah dasar (SD) juga sekolah menengah pertama (SMP). Ini yang pertama kali saya bersama keluarga dapat menginjakan kaki di museum ini, dan saya sangat berterimakasih kepada petugas Juru Pelihara museum, atas keramahan dan kesabarannya dalam menyampaikan sejarah penting tentang Linggarjati Kuningan,” ucapnya. (Yogie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *