Indramayu, medianetral.com – Hari ini, Minggu 11 Mei 2025, mulai pukul 13.00 Wib Kabupaten Indramayu punya agenda khusus, Musyawarah Seniman ke IX (Museni IX), di Basement Gedung Kesenian Mama Soegra, Indramayu, Jawa Barat.
Kegiatannya mendengarkan laporan pertanggung jawaban Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI), Ray Mengku Sutentra periode 2022 – 2025, dan langsung membahas program kerja untuk periode berikut 2025-2028.
Pada puncak kegiatan Museni IX, pemilihan Ketua DKI Periode 2025-2028 dilanjutkan pembentukan susunan kepengurusan.
Tiga (3) Calon Ketua DKI yang sudah mempersiapkan diri jauh hari, yakni, Ray Mengku Sutenra (mantan Ketua DKI 2022-2025), pelaku teater, senirupa dan pendidik. Selain aktif menghidupkan komunitas seni secara independent pada anak-anak muda.
Calon kedua Indra Jamil, top managerial dan pemerhati seni. Indra Jamil boleh dibilang pendatang baru untuk mencalonkan diri di organisasi Dewan Kesenian Indramayu. Sebab untuk mencalonkan diri di DKI memang tidak harus memiliki basic suatu disiplin seni, namun paling tidak memiliki pandangan luas terhadap gerak seni dan budaya. Dan yang paling diharapkan pada organisasi seni ini adalah managerial.
Sedangkan calon ke tiga Edy Topeng, cucu dari Maestro Topeng Nyi Rasinah, yang saat ini aktif menghidupkan kegiatan sanggar Tari Topengnya di Desa Pekandangan.
Edy Topeng termasuk seniman dan top manager yang sudah sangat tidak asing di dunia koreografer Indramayu, yang sudah mengantarkan para koreografnya keliling Erofa. Pada Museni IX ini adalah kali ke tiga beliau ikut pemilihan ketua DKI.
Di Museni IX ini ketiga calon akan memperebutkan 200 suara dari anggota dan pengurus DKI periode sebelumnya, 2022-2025. Calon Ketua Terpilih akan ditentukan oleh suara terbanyak dari peserta yang hadir bila telah memenuhi syarat quorum, dari sejumlah komite seni yang aktif:
1. Komite Seni Sastra, 36 suara.
2. Komite Seni Tari, 30 suara.
3. Komite Seni Rupa, 25 suara.
4. Komite Seni Tradisi, 26 suara.
5. Komite Seni Media Baru, 17 suara.
6. Komite Seni Musik, 33 suara.
7. Komite Filsafat dan Komunikasi Seni, 10 suara.
8. Komite Teater, 13 suara.
9. Budayawan/Pemerhati Seni. Penokohan, 3 suara