Taiwan, medianetral.com – Warung Indolusi, yang berlokasi di 桃園市中壢區健行路5號, menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Indonesia yang merindukan kuliner khas Tanah Air. Warung ini dimiliki oleh pasangan Ibu Lusi (許露西) dan Pak Amin (許福成). Dengan menu masakan halal khas Indonesia, Warung Indolusi bukan hanya tentang bisnis kuliner, tetapi juga tentang semangat dan perjuangan panjang yang berawal dari mimpi kecil.
Memulai usaha di zaman serba cepat ini memang penuh tantangan. Persaingan bisnis yang ketat dan perkembangan teknologi menuntut kreativitas dan inovasi. Namun, modal dan rasa takut tidak boleh menjadi penghalang.
Dengan ketekunan dan kesabaran yang didasari oleh nilai-nilai Islam, setiap langkah kecil bisa membawa perubahan besar. Inilah yang dialami oleh Ibu Lusi, seorang perempuan yang berjuang keras dari TKI hingga menjadi warga negara Taiwan dan pengusaha sukses.
Perjalanan Panjang dari TKI hingga Pengusaha Sukses
Pasangan Ibu Lusi dan Bapak Muhammad Amin memiliki kisah panjang dalam merintis usaha mereka di Taiwan. Ibu Lusi, yang lahir di Bojong Slawi, Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, awalnya datang ke Taiwan pada tahun 1999 sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, nasib mempertemukannya dengan Muhammad Amin, seorang warga Taiwan yang menjadi mualaf saat mereka menikah pada tahun 2009.
Pada tahun 2012, mereka memulai usaha kecil-kecilan dengan menjual mie menggunakan gerobak di daerah Daxi Yensulin. Meskipun tidak ahli memasak, Ibu Lusi terus belajar dan berproses. Ketekunan dan kesabarannya membuahkan hasil, di mana mie gerobaknya mulai diminati banyak orang. Berkat permintaan yang semakin tinggi, pada tahun 2013, mereka memutuskan untuk membuka Warung Indolusi yang menawarkan berbagai masakan khas Indonesia.
Warung Indolusi Berkembang Pesat
Kesuksesan Warung Indolusi terus berlanjut. Pada tahun 2022, cabang baru dibuka di Zongli, lengkap dengan lantai khusus untuk acara pernikahan di lantai 3 dan mushola di lantai 4 yang diberi nama Mushola Al Amin, sebagai penghormatan kepada suaminya. Mushola ini menjadi mushola pertama yang didirikan di Stasiun Zongli. Warung Indolusi juga hadir di daerah Thaicung dan Jungli, terkenal dengan menu bebek Madura yang kaya rempah.
Pesan Inspiratif Ibu Lusi
Saat ditemui oleh jurnalis medianetral.com, Ibu Lusi menyampaikan bahwa modal bukanlah hambatan utama dalam memulai usaha. “Yang terpenting adalah kesiapan dan ketekunan kita,” ucapnya. “Semua usaha memiliki risiko, tetapi justru risiko itulah yang mengajarkan kita untuk terus berbenah demi kemajuan.”
Ia juga memberikan pesan kepada sesama pekerja migran di Taiwan agar tidak takut memulai usaha. “Jangan menunggu punya modal besar. Sesuaikan dengan kemampuan kita dan mulailah dari langkah kecil,” tambahnya.
Kisah Ibu Lusi dan Bapak Muhammad Amin menjadi inspirasi bahwa dengan ketekunan, kesabaran, dan semangat pantang menyerah, mimpi besar bisa diwujudkan, bahkan di negeri orang.
emang Mantap masakanya extra pedas sedap😋😋