Indramayu, medianetral.com – Kebiasaan anak-anak pulang sekolah kadang ada saja yang dijadikan objek permainan mereka, tak terkecuali sepak bola hingga jelang sore tiba.
Namun usai dari kesempatan main kali ini tiba-tiba ada yang mengejutkan, yakni ketika salah seorang dari anak-anak tersebut dilaporkan ke Polres Indramayu.
Dari keterangan yang diperoleh orang tua pelapor, warga Blok siwatu, RT/RW, 08/02 Gelarmandala, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu – Jawa Barat kalau anaknya (Sauki) telah dibully melalui makanan (cimplo) yang ditaburi pasir oleh temannya, yakni Fais.
Tidak terima atas laporan anaknya (Sauki), akhirnya mereka langsung melaporkan Fais ke Pemerintahan Desa Melalui Lurah Dedi, pukul 09.00 Wib.
Laporan ini ditanggapi Lurah Dedi, kemudian memanggil keluarga terduga (Fais), yang saat itu sedang menghadiri keluarganya hajatan.
Menurut Lurah Dedi, karena dua kali pemanggilan terhadap keluarga fais, tidak juga hadir. Akhirnya ada opini publik yang menggiring persoalan ini menjadi kejahatan bullying dan pemukulan terhadap Sauki.
Padahal seperti dikatakan Ibu dari Agung, kalau anaknya mengakui telah menaburkan abu pasir ke cimplo. Oleh Agung cimplo itu diberikan ke temannya Faiz dan Sauki tapi mereka tidak mau tidak mau. Karena tidak ada yang mau cimplo tadi ditaburi pasir lagi olah Agung dan kemudian di buang.
“Sementara berita yang beredar sebelumnya tidak sesuai fakta, anak saya Agung yang menabur pasir itu tetapi tidak di masukan di mulut korban, makanan itu di buang,” jelas ibunya Agung. Hal yang sama juga telah dijelaskan Agung di kantor desa Gelarmandala bahwa penabur pasir di kue cimplo bukan Fais disakikan seluruh teman-temannya.
Mediasi di Pemerintahan Desa buntu, demikian juga di tingkat kecamatan. Padahal hari itu keluarga Fais hadir, sementara keluarga Sauki (pelapor) diwakilkan ke Wartawan. Akhirnya persoalan ini dilaporkan ke Polres Indramayu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Lurah Dedi, ketika dia menerima laporan dari keluarga Sauki (korban), “tapi anehnya keesokan harinya yang datang wartawan,” Ucap lurah. Kamis, (22/08/2024).
Ditempat terpisah, Sodikin Pelatih SSB Garuda North Desa Sleman Lor, menyesali atas laporan keluarga salah seorang anak yang bermain sepak bola sampai ke Polres Indramayu.