Indramayu, medianetral.com – Kepala SMKN 1 Indramayu, Dr. H. Armawi Carli, S.Pd, M.Pd, dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK SE Kabupaten Indramayu, dalam hal ini menyambut baik serta mendukung penuh seluruh program pendidikan yang telah dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM). Sebagaimana dituangkan dalam Surat Edaran tertanggal 02 Mei 2025, Nomor: 43/PK.03.04/Kesra. Tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya
1. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, serta tersedianya toilet peserta didik di dalam kelas, untuk menunjang aktivitas dan proses belajar, sehingga terwujud lingkungan pendidikan yang baik bagi tumbuhnya Generasi Panca Waluya;
2. Peningkatan mutu dan kualitas
guru yang adaptif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memahami arah dan tujuan pendidikan secara paripurna, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya;
3. Sekolah dilarang membuat kegiatan piknik, yang dibungkus dengan kegiatan study tour, yang memiliki dampak pada penambahan beban orang tua. Kegiatan tersebut bisa diganti dengan berbagai kegiatan berbasis inovasi, seperti mengelola sampah secara mandiri di lingkungan sekolah, mengembangkan sistem pertanian organik, aktivitas peternakan, perikanan dan kelautan, serta meningkatkan wawasan dunia usaha dan industri;
4. Sekolah dilarang membuat kegiatan wisuda pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, sampai dengan pendidikan menengah. Kegiatan tersebut hanya seremonial yang tidak memiliki makna akademik bagi perkembangan pendidikan di Indonesia;
5. Untuk menyongsong pemberlakuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara merata, mulai saat ini setiap peserta didik diharapkan dapat membawa bekal
makanan ke sekolah, mengurangi uang jajan, serta mendorong peserta didik untuk menabung sebagai bekal dan lahan investasi di masa depan;
6. Peserta didik yang belum cukup umur dilarang menggunakan kendaraan bermotor, serta mengoptimalkan penggunaan angkutan umum, atau berjalan kaki dengan jangkauan sesuai dengan kemampuan fisik peserta didik. Untuk peserta didik di
daerah terpencil, diberikan toleransi sebagai upaya untuk memudahkan daya jangkau peserta didik dari rumah menuju ke sekolah;
7. Untuk meningkatkan disiplin, serta rasa bangga sebagai warga negara yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia, setiap peserta didik harus
memahami wawasan kebangsaan, dengan mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, Palang Merah Remaja, dan kegiatan lainnya yang memiliki implikasi positif pada pembentukan karakter kebangsaan peserta didik;
8. Bagi peserta didik yang memiliki perilaku khusus, yang sering terlibat tawuran, main game, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong dan perilaku tidak terpuji lainnya, akan dilakukan pembinaan khusus, setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua, melalui pola kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan Jajaran TNI dan Polri;
9. Peningkatan pendidikan moralitas dan spiritualitas melalui pendekatan pendidikan
agama, sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Demikian surat edaran ini dibuat untuk kepentingan dan masa depan peserta didik di wilayah Provinsi Jawa Barat. Atas kesungguhan Saudara untuk memperhatikan dan melaksanakannya diucapkan terima kasih.
Dalam pertemuan bersama kepala SMKN Kandanghaur, Leny Yuningsih, M.Si, kepala SMKN Losarang, Taufik Rohmanuddin, S.Pd, M.Eng, Kepala SMKN 2 Indramayu, Yeti Sumiyati, S.Pd, M.M.Pd, kepala SMKN 1 Sindang, Mamat Rahmat, M.Pd, kepala SMKN 1 Lelea, Hadi Mulyono, S.Pd, M.M, SMK PGRI Karangampel, Damuri, M.Si mereka sangat merespon seluruh program pendidikan tersebut.
“Apalagi programnya lebih pada kemajuan pendidikan melalui pembinaan karakter serta penegakan disiplin pada siswa bermasalah. Yang jelas ini adalah terobosan cerdas yang harus kita dukung,” ujar ketua MKKS, Armawi Carli, Sabtu (03-05-2025).