Nelayan TPI Kejawanan kita Cirebon Sangat Terbantu Dengan BBM Subsidi

Kota Cirebon, medianetral.com – Adanya BBM Jenis Solar Industri yang masuk ke TPI Kejawanan ternyata membantu para nelayan Kejawanan Kota Cirebon. kini tersenyum bahagia, karena pasokan BBB jenis Solar yang dibutuhkan untuk melaut sudah bisa dibeli di stasiun pengisian Bahan Bakar umum Nelayan ( SPBUN) ini artinya nelayan setiap waktu bisa melaut untuk mencari ikan guna memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari hari. Pasalnya tidak semua BBM dapat terpenuhi dengan solar bersubsidi. Kamis, (29/8/2024).

Rugianto pria empat anak ini mengaku terkadang tidak bisa melaut sudah menjadi kebiasaan nelayan libur, karena pasokan BBM untuk berlayar masih kurang walaupun adanya SPBUN.

Bacaan Lainnya

Mobil tanki warna biru putih dari PT. Duo Patra Sukses kerap mengisi BBM ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kejawanan lebih memberikan keuntungan dan sangat membantu para nelayan menggunakan BBM non Subsidi tidak harus memakai subsidi. kami nelayan memberikan apresiasi kepada agen yang sudah memberikan kemudahan bagi para nelayan. Karena selisi harganya hanya RP. 2000 perliter dari solar Industri.

Kami sangat terbantu dengan adanya solar Industri karena tidak semua tercukupi dengan solar bersubsidi, adapun kendala alam dan sebagainya itu sudah biasa bagi kami, yang penting adalah disaat kami hendak melaut BBM itu ada. Dan harapan kami ketersediaan solar Industri ini terus meningkat, sehingga nelayan selalu bisa melaut selama cuaca baik,” Harapnya ketika dikonfirmasi Tim media.

Sementara itu, Petugas Pelelangan di TPI Kejawanan saat dikonfirmasi awak media menjelaskan saat ini persediaan BBM jenis solar mencukupi dan semua nelayan mendapatkan sesuai dengan kebutuhan selama melaut.

Jadi para nelayan TPI Kejawanan ini tidak akan kesulitan BBM dan akan terpenuhi, harganya kita sesuaikan dengan para nelayan.

Kapal kapal ikan diatas 30 GT rata rata diawaki 30-50 orang nelayan. Maka jika 10 ribu kapal ikan diatas 30 GT tidak melaut, berarti ada lebih kurang 5.000.000 orang nelayan yang akan kehilangan pekerjaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *