Pembukaan Pameran Lukisan 9 Perupa Indramayu dan Membuka Sumbat Komunikasi Seniman Jelang Ramadhan

Indramayu, medianetral.com – Koreografer kembar Rochman Rochim diusianya yang tidak muda lagi, sore ini Kamis (27-02-2025) masih didaulat untuk menampilkan satu nomor tari Serogan, pada pembukaan Pameran Lukisan 9 Perupa Indramayu. Antaranya Ade Rere Riyanto, Saitor Hidayat, Sudarman, Ray Mengku Sutentra, Mustadi Uthe Kras, King Jerry, Ummy Fauziyah Yusuf, Menur Wangi.

Dikatakan Mustadi Uthe Kras, Ketua Komite Senirupa Dewan Kesenian Indramayu, sekaligus pemrakarsa kegiatan ART Exhibition Reang Riung. Bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari ART Exhibition Reang Riung ke X, sejak Agustus 2024 lalu.

“Sebagai kegiatan evaluatif yang diharapkan menjadi introsfeksi budaya bagi perjalanan Dewan Kesenian Indramayu ke depannya,“ ujar Uthe.

Sementara Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) Ray Mengku Sutentra menuturkan, kalau hari ini adalah bukti dari masih bernafasnya Dewan Kesenian Indramayu.

Kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, H. Caridin, S.Pd, M.Si didampingi Pembina SMP Hj. Eti Herawati, M.Pd dan Kabid Kebudayaan Uum Umiyati.

Dalam sambutannya Caridin sangat mendukung gerakan Reang Riung ini, apalagi misinya kebudayaan.

Hal senada juga diungkapkan Sekdis Parawisata Ibdramayu, Rohaena, kalau dirinya berjanji akan menyambungkan seluruh aktivitas Dewan Kesenian Indramayu kepada Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Untuk kemudian bisa memperoleh dana pergerakan bagi seluruh aktivitas Seniman Indramayu.

Dilanjutkan pembacaan puisi oleh penyair Bianglana, menyusul satu nomor tari dari Sanggar Lovi Dance Jatibarang.

Pada sesi diskusi yang Budi Poernomo selaku moderator, menghadirkan fanelus Ray Mengku Sutentra, Saitor, Affin Rianto dan Mustadi Uthe Kras.

Diskusi yang menawarkan persoalan khusus seputar aktivitas DKI dan ART Exhibition Reang Riung. Lebih pada sebuah persoalan yang tidak bisa diurai sebagai jawaban.

Kecuali pergerakan aktivitas Reang Riung, oleh Uthe Kras dijelaskan lebih sebagai kegiatan budaya dan tanpa pretensi macam-macam.