Banjar, medianetral.com – Seperti diketahui warga Jawa Barat, soal diprodeokannya Wali Kota Banjar periode 2003-2008 dan 2008-2013, Herman Sutrisno dan Direktur CV Prima, Rahmat Wardi oleh KPK pada tahun 2022. Sebagai tersangka suap dan penerimaan gratifikasi pada kasus korupsi terkait proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kota Banjar tahun 2008-2013.
Beberapa perusahaan Rahmat Sutrisno mendapatkan pekerjaan menggarap 15 paket proyek pada Dinas PUPRPKP Kota Banjar dengan total nilai proyek sebesar Rp 23,7 miliar pada tahun 2012-2014 yang dikerjakan CV Prima.
Sebagai bentuk komitmen atas kemudahan yang diberikan oleh Herman Sutrisno, oleh karena itu Rahmat Wardi memberikan fee proyek antara 5 sampai dengan 8 persen dari nilai proyek tersebut kepada Rahmat.
Selain mendapatkan fee dari sejumlah proyek di Kota Banjar, Herman Sutrisno juga memerintahkan Rahmat meminjam uang ke salah satu Bank di Kota Banjar dengan nilai sekitar Rp 4,3 miliar pada sekitar Juli 2013.
GNPK-RI Jawa Barat Mendesak KPK
Karena kasus ini dianggap belum tuntas dan melibatkan banyak oknum di dalamnya, bahkan diantaranya belum sampai tersentuh hukum serta bebas berkeliaran. Oleh sebab itu, Abah Nana, Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat, Kamis (15/2/2024) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) untuk menuntaskan kasus korupsi Kota Banjar Provinsi Jawa Barat ini.
“Kami GNPK RI Jawa Barat melihat dalam persoalan korupsi di Pemkot Banjar Patroman Provinsi Jawa Barat belum tuntas, sebab kasus tersebut melibatkan banyak oknum dan belum tersentuh hukum yang saat ini bebas berkeliaran. Khususnya yang pernah digelar sesuai pada fakta-fakta persidangan serta adanya tambahan bukti lain, yang diharapkan dapat menyeret beberapa nama lainnya,” ujar Abah Nana.
Oknum-oknum yang masih menghirup udara bebas dan berkeliaran itu, adalah anggota legislatif aktif maupun yang sudah tidak aktif.termasuk di dalamnya beberapa Birokrat yang masih tidur nyenyak, lanjut Abah. (Red/*)