Proyek Betonisasi di Desa Bugel Diduga Kurang Transparan, Sejumlah Kejanggalan Ditemukan

Indramayu, medianetral.com – Proyek betonisasi yang sedang berlangsung di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, tepatnya di Gang TK Negeri Pembina, menuai kritik dari masyarakat setempat. Proyek yang disebut-sebut bersumber dari dana bantuan provinsi (Bamprop) ini dinilai kurang transparan dan menunjukkan sejumlah kejanggalan yang memicu kekhawatiran akan kualitas pengerjaannya. Sabtu, (19/10/2024).

Salah satu kejanggalan yang paling mencolok adalah tidak adanya papan proyek yang seharusnya memuat informasi detail terkait pekerjaan ini. Papan proyek menjadi komponen penting dalam transparansi pelaksanaan pekerjaan publik, karena dari situ masyarakat dapat mengetahui sumber dana, pelaksana proyek, serta durasi waktu pelaksanaan. Namun, absennya papan tersebut memicu kecurigaan masyarakat bahwa proyek ini dikelola tanpa pengawasan yang memadai.

Selain itu, dalam pelaksanaan di lapangan, terpantau bahwa hamparan batu kerikil yang menjadi dasar coran tidak dipadatkan dengan alat berat. Batu kerikil yang hanya disebarkan secara asal-asalan ini tampak tidak rata dan menggunung di beberapa titik. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran terkait kekuatan dan ketahanan beton yang akan dihamparkan di atasnya. Ketika dasar proyek tidak dipersiapkan dengan baik, maka risiko kerusakan pada infrastruktur di masa depan menjadi lebih tinggi, dan hal ini jelas merugikan masyarakat yang seharusnya menerima manfaat dari proyek tersebut.

Tak hanya soal kualitas pekerjaan, aspek keselamatan para pekerja pun tampaknya diabaikan. Berdasarkan pantauan, para pekerja yang terlibat dalam proyek ini tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai, seperti helm, sepatu keselamatan, atau rompi. Padahal, penggunaan APD merupakan standar yang harus dipenuhi dalam setiap proyek konstruksi guna mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Masyarakat setempat berharap pihak berwenang, baik dari dinas terkait maupun pemerintah provinsi, segera melakukan inspeksi terhadap proyek betonisasi ini. Transparansi dan pengawasan yang ketat sangat diperlukan agar proyek dapat terlaksana sesuai dengan standar dan dana yang dialokasikan tidak disalahgunakan. Jika tidak segera ditindaklanjuti, kekhawatiran akan kualitas infrastruktur dan keselamatan pekerja ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi pembangunan di daerah tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *