Puisi-puisi: Sultan Musa

AKU AIRMATA

aku adalah airmata

ratapan yang diungkapkan oleh hati

dalam kata yang tak terucapkan

meski mengering pun;

‘rasa’ kata-kata itu tenggelam semakin dalam

-2023

 

MAUT

peluru kamu panas

dan membawa kematian

tetapi ..

bukankah kamu abdi kami yang setia

tanah hitam; kamu kelak menjadi selimut kami

tetapi…

bukankah kami menginjakmu dengan kuda kami ?

maut kamu dingin tetapi kamilah tuanmu..

bumi akan merebut jasad kami

surga menjemput jiwa kami…

-2019

 

AKU, KAU DAN SULUK SAJAK

aku putih, pada  cahaya  sajakmu

kau putih, pada  nyawa  sajakku

tapi  kita  selalu  bersama  dalam  lembaran  aksara

segala  liku  pelik,  di lintas  kata

lembaran  seraya  berkata

“teruntuk  denyut  putih,  merekam  ribuan  suluk  sajak“

-2021

 

PRIA BERBINGKAI MUNAJAT
Matanya dirangkul cahaya
suguhkan pandangan tajam
Mulutnya diselipkan doa
di antara ranting kusam
Badannya dilukis riak menyangga
membendung larut buai membungkam
Telinganya diletup syair merenda
menghadang caci maki merayu rekam
Dadanya dipahat raya berwarna
merangkul gersang menjadi salam
Kakinya di relung takjub percaya
melangkah menuju cerita tak kelam
Tangannya berteriak segudang asa
mengukir kotak senja tanpa meredam
Kepalanya terikat bahagia
menghargai masa lalu meski kusam
-2020

 

SULUK DOA
dalam diam ;
menyapa langit,
pancarkan lukisan ibadah

pada sapa ;
melekat sederhana,
suluhkan syukur mendalam

menuju tak terbatas pada sudut langit,
melampaui bilah cahaya berkedip
-2020

 

JEJAK DOA
doa kita sama
bergema, dari budi manusia
bergaung, dari pikiran manusia

melepas ;
agar tersemogakan

mewakili ;
agar terkabulkan

-2020

MOZAIK DOA : KAMU
kamu lagi ;
mencari jawaban asa
bertautan waktu tak terhingga
dalam luapan pinta tanpa henti

kamu terus ;
sibukkan urusan mendekati-Nya
habiskan waktu tersemogakan
dalam tumpahkan titipan

kamu lupa ;
kesabaran tersisip pada doa
kodrat berkutat bahwa ini hamba
layak menunggu untuk disapa

kamu raba ;
siang menyambut terang
malam menyapa gelap
mengamini ramai untuk ditandang

Tahukah kamu ?
“bahwa doa sebuah kejutan datang terjawabkan bersama waktu yang tepat”
-2020

 

MEMBASUH DOA
ada ruang hakikat
dengan kehidupan mendekat
mengunjungi masa dan tempat
sejumput sumbu imajiner terikat

ada waktu setara
selalu saja penuh cara
menemukan adiluhung aksara
seluas hamparan gurun kembara

berseru sekeras mungkin, menghantam !
tak perlu membebani dengan harapan manikam
biarkan membasuh doa bersama hasrat yang terpendam
hinggap mengisi sekelumit syukur tak padam
-2022

 

DI SEPERTIGA PENANTIAN
akhirnya berat untuk melepaskan
yang sudah sesal dalam abadi
yang harap berujung bahagia
akankah asa semata ?

akhirnya rasuk untuk tegar
akan menghadapinya
meski kadang sekejap hilang
akankah teriakkan mimpi ?

teriak dengan tentang
teriak dengan hampa
teriak dengan tunggu
teriak dengan cari

beginikah tersiksanya jika menanti ?
-2020

 

SENYUMAN DI UJUNG WAKTU
kucoba membersihkan gelas,
tempat bersemayam cahaya Ilahi
; benarkah ranting yang patah….
kembali bertindak mendengarkan hati ?
; adakah daun yang gugur….
kembali dekat mengalahkan ego ?

dan senyuman Tuhan….
tetap terikat, hingga paham
bahwa setiap “kamu” punya cerita
bahwa setiap “aku” punya kisah dan
bahwa setiap “kita” punya pesan

kamu, aku dan kita
: sama-sama merebakkan senyuman di ujung waktu
-2022

 

SULTAN MUSA berasal dari Samarinda Kalimantan Timur Indonesia. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya – karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah ( 2019,2020,2021,2022,2023), Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Adapun IG : @sultanmusa97

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *