Indramayu, medianetral.com – Kian menarik untuk disimak, isu penjualan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang terjadi di Desa Jumbleng , Kecamatan Losarang yang ramai diperbincangkan publik tidak lama ini kian menimbulkan kontroversi.
Bagaimana tidak, di satu sisi ada pengakuan sejumlah KPM (Keluarga Penerima Manfaat) bahwa beras bantuan yang disalurkan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional) melalui Bulog tersebut diterima oleh pihaknya, bahkan beredar informasi beras tersebut dijual oleh oknum Perangkat Desa setempat. Tidak lama pasca kejadian itu, informasi tayang di sejumlah media dan mencuat ke publik sehingga menjadi sorotan berbagai pihak.
Santi okum perangkat Desa saat di temui medianetral.com di kediamannya terkait informasi tersebut dengan tegas menyatakan, pemberitaan yang terbit di beberapa media yang menyebut ada indikasi penjualan bantuan beras yang terjadi di Desa Jumbleng tidak benar adanya. Santi menyebut pihak desa punya bukti-bukti pada saat penyaluran kepada warga.(3/6/24)
Santi menambahkan, pihaknya telah mengkonfirmasi ke pihak desa termasuk juga ke BPD. Dari hasil konfirmasi semuanya (Penyaluran, red) ada bukti. Termasuk juga perubahan KPM yang dilakukan oleh pihak desa menurutnya telah melalui mekanisme yang semestinya.
Santi juga menyebut, jika beras yang diterima dijual oleh KPM sendiri, tidak masalah. Karena mereka punya hak penuh, mau dijual, mau disedekahkan terserah, yang penting beras itu benar-benar diterima oleh KPM.
Jadi tidak benar ada yang menjual beras atau tuduhan menjual ke warung-warung seperti dalam pemberitaan itu. Seluruh yang kita konfirmasi ada buktinya, jadi seluruh pemberitaan yang ada di media itu tidak benar,” ungkap Santi.
Lalu medianetral.com, mendatangi kediaman salah satu warga yang malam itu ikut ke rumah santi, menerangkan iya katanya ada kabar dari orang carmin dapat bantuan saya sih ngga tau ikut saja. tuturnya
Sementara itu carmin udah jelas bukan warga desa jumbleng dulu iya tinggal di jumbleng sekarang pindah ke pelosokerep dan sampe sekarang pun carmin masih ber KTP pelosokerep.
(Nono)