Indramayu, medianetral.com – Sate biawak merupakan salah satu kuliner ekstrim yang bisa ditemukan di Indramayu yang diburu banyak penggemarnya.
Sebab hewan melata dengan spesies Varanus Salvator ini adalah satwa liar yang dapat hidup di tepi sungai, rawa-rawa, dan dapat melintasi bentangan air luas.
Baca Juga: Evaluasi Penyelenggaraan Daerah, Indramayu Tempati Posisi 5 Teratas
Puisi-Puisi Cinta Syakur Yasin Yang Memabukkan
Baher Ajak Kaum Muda Polindra Indramayu, Untuk Melek Internet Dalam Diklat 3 in 1
Hasil penelitian Uyeda dan kawan-kawan pada 2014 menyebutkan bahwa masyarakat beberapa daerah tertentu mempercayai kalau sate biawak bisa dijadikan obat penyakit kulit, misalnya Pitiriasis versikolor (panu), Tinea corporis (kurap), eksim (istilah yang sering digunakan untuk penyakit kulit dermatitis atopic), menjaga stamina dan mengobati asma.
Sedangkan Tangkur (alat kelamin) biawak jantan dipercaya berkhasiat sebagai afrodisiaka atau jenis makanan yang dapat meningkatkan vitalitas pria dan bahkan menyembuhkan impotensi.
Mang Kempot, penjual sate biawak yang mangkal dipinggir jalan Desa Karangmalang, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Sejak lama sudah dikenal sebagai peracik sate biawak paling enak.
Baca Juga:
Viral, Security SMK PGRI 1 Gantar Halangi Wartawan Ketika Liputan
Puluhan Remaja Anggota Geng Motor XTC Indramayu Minta Maaf Pada Orang Tua
Pengakuan Mang Kempot, dia sudah belasan tahun menekuni profesi dagang sate biawak, dari mulai mencari bahan baku sendiri sampai kemudian mendapat pasokan dari para pengepul di wilayah Anjatan dan sekitarnya.
“Sekarang saya mendapat pasokan biawak dari para pengepul dengan harga Rp.15.000/kg dalam kondisi hidup, sedangkan satu ekor biawak kadang bobotnya bisa sampe 5 kg. Kalau yang kecil 1,5 – 2 kg, sehari saya bisa memotong 3-6 ekor tergantung besar dan kecilnya,” ujar Kempot, Minggu (21/01/2023).
Setiap harinya Mang Kempot bisa menjual 500 sampai 700 tusuk sate, mulai pukul 5 sore dan tutup pukul 11 malam. Karena bumbu satenya diakui para pelanggan sangat enak dan tidak berubah.
Baca Juga:
Takut Termakan Tikus, Warga Sliyeg Rela Tunggu Winih di Sawah
“Resep bumbu sate ini saya dapat dari ayah saya yang dulunya juga berprofesi sebagai pedagang sate biawak di Jakarta,” tutur Kempot lagi.
Bagi pembeli yang mau makan ditempat, oleh Mang Kempot sudah disiapkan tiker khusus, seperti Waino (46) warga Haurgelis yang lagi asik menikmati sate biawak, “sambelnya pas, dagingnya juga empuk pas enak kalau dimakan musim hujan,” ujarnya. (Margo)
Baca Juga:
Bupati Cirebon Hadiri Pelantikan Pengurus PMI Kabupaten Cirebon
Ratusan Masyarakat Hadiri Kampanye Terbuka, BAHER Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Indramayu
Berniat Doakan Keluarga, Pemakaman Ujungjaya Banjir Imbas Proyek BBWS Mangkrak
Baru Hitungan Hari, Proyek Jembatan Penghubung Desa Temiyangsari ke Temiyang Amblas
Rujak Tumbuk Lempuyang Ciri Khas Kuliner Indramayu Bagian Barat