Sunadi, Kuwu Desa Wanakaya Indramayu, Akan Menyulap Desanya Jadi Sentra Buah Durian

Indramayu, mediateral.com – Kuwu (Kepala Desa) Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu – Jawa Barat, Sunadi memiliki 700 lebih pohon durian yang ditanam dilahan 5 hektar 3 tahun lalu, di Blok Wanakaya.

Enam jenis durian, Musang King, Duri Hitam, Super Bawor, Super Tembaga, Cumasi atau Namblung. Dua diantaranya berasal dari Malaysia (Musang King dan Duri Hitam) sedangkan Cumasi, Super Bawor, Super Tembaga dan Namlung berasaldari Pulau Bangka Belitung.

Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan, namun yang biasanya disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia.

Tanaman durian akan tumbuh dan berbuah pada ketinggian 50 – 1500 m dari permukaan laut dengan intensitas cahaya 40-50 %, suhu 22-30 C, dan curah hujan ideal 1.500 – 2.500 mm per-tahun dan tersebar merata sepanjang tahun. Lama bulan basah 9-10 bulan pertahun. Musim kering lebih dari 3 bulan akan menggangu pematangan buah durian.

Baca Juga:Anggota koramil 1601 Indramyu Giat Jumat Berkah di Wilayah Desa Majakerta

Anggaran Biaya Study Tour terlalu besar, Orang Tua Siswa Keberatan

Abah Ugih Sugriana Rakasiwi, Kepala Adat Kasepuhan Gelar Alam, Dukung Pencalonan ARif Rahman Hidayat di DPD RI 2024

Di Indramayu pada era Bupati Irianto MS Syafiuddin, pernah ada program penanaman buah durian, tapi setelah dicoba usaha itu gagal. Masalahnya berhubungan posisi Indramayu yang berada di pantai utara pulau jawa dengan suhu udaranya cukup tinggi berkisar antara 22.9 – 30 C dan termasuk iklim tropis.

 

Berbeda dengan Sunadi, Kuwu Desa Wanakaya yang profesinya sebagai pengusaha mebler ini, dia hanya percaya dengan belajar, kerja keras disertai keyakinan tinggi. “Kalau sudah melakukan semua itu apapun yang kita niatkan pasti akan ada hasilnya,” tutur Kuwu beranak 3 ini.

Awalnya ketika dia membuka lahan dan menanam bibit durian banyak orang mencibir dan bahkan memprediksi kalau usahanya akan gagal. Sebab mitos buah buah durian yang hanya hidup di daerah pegunungan itu tidak mungkin bisa hidup di Indramayu.

Bukan Sunadi orangnya kalau cibiran itu dia anggap sebagai tantangan dan support bagi dirinya. Lalu dengan semangat dan terus berupaya menerapkan apa yang dia pelajarai pada banyak orang soal bertanam durian. Akhirnya dia bisa menyaksikan sendiri ketika seluruh tandurannya kelihatan hidup dan tumbuh subur.

Dalam kurun waktu 3 tahun tidak hanya usaha belajar, kerja keras serta keyakinannya saja yang membuahkan hasil, tapi pohon-pohon durian itupun sudah menunjukkan hasil dan berbuah.

Sunadi berhasil mematahkan mitos dan cibiran orang-orang disekelilingnya, apalagi ketika panen buah-buah durian tersebut tidak dia perjual belikan tapi dia berikan kepada mereka, sebagian warga di desanya.

5 Kg Duri Hitam untuk Bupati, Nina Agustina

Untuk meyakinkan pemimpinnya, Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina, SH, MH Sunadi sengaja mengantarkan 5 kg buah durian jenis Duri Hitam ke Pendopo Indramayu.

Setelah mengupas dan mencicip jelas Hj. Nina Agustina merasa sangat survrais dengan kerja keras dan kerja nyata bawahannya. Berharap agar apa yang dilakukan Kuwu Sanadi bisa ditularkan kepada Kuwu Kuwu dari desa lainnya di Kabupaten Indramayu.

Sampai hari ini Sunadi masih belum memasarkan secara luas produksi buah duriannya, dia masih membagi-bagikan dengan gratis kepada warga tertentu di desa dan di luar desanya.

Saat ini saya masih ingin meyakinkan orang terlebih dahulu, khususnya warga di desa saya, sebagian lagi warga luar desa dan luar kabupaten. Walaupun efeknya sangat luar biasa dan banyak orang dari luar sudah memesan atau mengajak kerjasama, tapi saya masih harus membuat plening yang tepat, tidak terburu-buru,” ujarnya merendah.

Prospek yang Menjanjikan

Infestasi menurut saya bukanlah pohon-pohon durian itu, melainkan diri kita ini kalau bisa memanejnya dengan baik dan benar,” tutur Sunadi.

Artinya kalau pohon-pohon durian tersebut adalah objek yang digali pengetahuan dan teknis penanamnnya, nah untuk mendaperoleh pengetahuan serta teknisnya berarti kita harus belajar dan kerja keras, lanjut dia.

Sampai saat ini Sunadi sudah melebarkan lahan penanaman buah durian mencapai kurang 12 hektar ditempat terpisah dalam satu desa dengan perkiraan 1.200 pohon.

Sementara harga pasaran setiap durian saat ini tergantung jenisnya dengan varian harga menjanjikan. Seperti durian Duri Hitam /kg Rp.650.000, Muang King Rp.400.000 /kilo gramnya. Belum lagi jenis lainnya.

Sampai saat ini perkebunan durian Sanadi sudah dilirik banyak investor yang mengajaknya kerjasama. Menurutnya tahun depan sudah “Go” dan lebih dari 200 kepala keluarga di halamna rumah mereka yang menanam dan masuk tahun ke tiga pada tahun depan akan bisa menikmati hasilnya. (as)

Baca Juga:

Ketua PPS Desa Majakerta Imam Bukhori Muslim SPd, Lantik 84 Anggota KPPS

BAHER gandeng BRIN di MM Indramayu, Beri Wawasan dan Pengetahuan Tentang Manajemen, Leadership Organisasi

Audensi Kantor PLN Indramayu LMPI Jabar Belum Sepakat

Fiber Warna Biru Kurangi Serangan Tikus

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *