Indramayu, medianetral.com – Jono (57) warga Bogor kecamatan sukra rela bergadang di sawah, untuk menjaga winih padinya di serangan tikus. Rabu (03/07/2024).
Memasuki musim tanam, para petani mulai mempersiapkan benih padi untuk tandur atau tanam ke dua, namun ada yang aneh dalam fase pembibitan padi, pemilik atau petani bergadang jaga winih padi hingga menjelang pagi.
“Pada tanam pertama pembuatan winih, banyak yang dimakan tikus karena jarang di tungguin, petani banyak yang mengulang,” Ujar Jono pada media netral.com.
Jono membuat winih dengan pengamanan di pasang plastik putih setinggi 0,5 m, dan sebelum plastik winih ada semacam bentengan terbuat dari lumpur mengelilingi areal dan terisi air penuh, tujuannya agar tikus tidak langsung naik ke plastik.
Kali ini Jono ditemani sahabatnya, untuk bergadang di sawah, Rendi, Ipan dan Wawan, mereka ber empat saling bergiliran untuk patroli keliling petakan agar terhindar dari serangan tikus.
Wawan mengatakan ia dan temanya selalu bergiliran berkeliling, sampai waktu jam 4 subuh, “Kami sudah ada jadwalnya untuk kontrol dan keliling, tahun kemarin sih dari sore sudah pulang, makanya winih padinya rusak, sekarang kita sepakat jam 3 pagi baru pulang.” Tuturnya.
Mereka berempat bukan asli warga Cilandak, ada yang dari bogor, Bugis, dan Anjatan, hanya saja mereka memiliki garapan sawah di wilayah jalan Cilandak. Mereka berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi sehingga benih padi sampai tanam dan panen aman dari serangan tikus. (Yogie)