Tari Topeng Indramayu Warnai Bo Sang Umbrella Festival Thailand

Oplus_131072

Thailand, medianetral.com – Bocah perempuan Kelas IV SD Negeri 1 Jatibarang, Indramayu Jawa Barat, Andhara Qirania Rahma yang menguasai lebih dari 10 jenis tari topeng Indramayu itu, akhirnya berkesempatan menari di negeri orang (Thailand).

Selama ini putri kedua dari pasangan Yuliatin dan Ali Sofyan, Andhara Qirania Rahma sering diundang untuk mengikuti festival tari disejumlah daerah Indonesia, karena bakat dan kemahirannya dalam mengekspresikan gerak tubuhnya. Kali ini dia mendapat tantangan untuk tampil diluar negeri.

Andhara Qirania Rahma yang masih aktif belajar di Sanggar Aerli Rasinah, Pekandangan Indramayu, tidak sendiri. Penari dan Koreografer Iing Sayuti juga mendapat kehormatan membawakan tari garapannya, Tantra Kepanjen pada Bo Sang Umbrella Festival Thailand ke 40 yang berlangsung 17 -19 Januari 2025 di Desa Bo Sang, Distrik San Kamphaeng, Provinsi Chiang Mai, Thailand Utara itu.

Dua nomor tari yang dibawakan Andhara Qirania Rahma, yakni tari topeng Tumenggung, menceritakan Tumenggung Magangdiraja diutus oleh Raja Bawarna untuk mencari Jinggananom yang kabur, setelah bertemu mereka beradu mulut hingga terjadi peperangan.

Sedangkan Tari Topeng Kelana Gandrung, menggambarkan seseorang yang memiliki tabiat buruk, penuh amarah, serakah, dan tidak dapat mengendalikan hawa nafsu. Pada topeng ini ditandai dengan warna merah. Gerakan tari Topeng Kelana menggambarkan seseorang yang sedang marah, mabuk, gandrung, tertawa terbahak-bahak dan sebagainya.

Sementara Iing Sayuti membawakan Tantra Kepanjen, karya fenomenal yang telah diakelilingkan di sejumlah daerah Indonesia.

Tantra Kepanjen merupakan karya garapan kontemporer, bermula dari kegelisahannya mencari jati diri, namun dalam pencarian melalui kreativitas ibadah dan tirakatnya justru dia seolah menemukan Tuhan.

Proses perjalanan batin mendalam ini menjadi momen tak terpisahkan antara manusia dan Tuhan yang senantiasa berinteraksi dalam setiap aktivitasnya. Aktivitas lahir yang terkontrol oleh kehadiran Tuhan dalam dirinya, agar tidak hanyut dalam ambisi dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *