Indramayu, medianetral.com –
Masyarakat Desa Kertanegara, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, menyambut musim tanam dengan menggelar tradisi Munjung dimeriahkan pertunjukan seni daerah, sandiwara “Darma Sari”, pada Kamis (24/10/2024). Puluhan warga Desa Kertanegara datang untuk mengikuti tradisi ini dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Tradisi Munjung adalah ritual diwariskan secara turun-temurun menjelang musim hujan, menjadi tanda dimulainya musim tanam di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Meski zaman terus berkembang, Munjung masih dilestarikan masyarakat, sebagai salah satu tradisi penting yang kerap dilakukan dengan penuh khidmat.
Puluhan warga terlihat berkumpul di TPU Desa Kertanegara, membawa bakul berisi nasi dan aneka lauk-pauk. Makanan mereka bawa kemudian dibagikan kepada warga lain yang juga hadir di acara tersebut. Namun, sebelum pembagian makanan dilakukan, warga mengikuti zikir dan tahlil dipimpin tokoh agama desa. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk syukur dan permohonan doa kepada Sang Pencipta untuk kesuksesan musim tanam akan datang.
Kuwu Desa Kertanegara, Haji Mulyono, menjelaskan bahwa Munjung merupakan bagian dari budaya telah berlangsung secara rutin setiap tahun. “Munjung ini dilaksanakan setahun sekali, beberapa bulan sebelum musim tanam atau musim hujan. Tradisi ini tidak hanya soal ziarah kubur, tetapi juga sebagai momentum untuk berkumpul, berdoa bersama, dan mempererat silaturahmi antar warga,” kata Mulyono.
Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan Munjung di TPU Desa Kertanegara bertujuan untuk memudahkan warga melakukan ziarah kubur, terutama bagi mereka yang memiliki sanak saudara dimakamkan di sana.
“Masyarakat yang ikut Munjung biasanya adalah mereka yang memiliki hubungan kekerabatan dengan orang dimakamkan di TPU ini. Mereka datang untuk berdoa, meminta keselamatan, dan memohon berkah menjelang musim tanam,” tambahnya.
Tradisi Munjung berasal dari kata “munjung”, dalam bahasa setempat berarti mengunjungi atau ziarah ke makam. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami beberapa perubahan dalam tata cara pelaksanaannya, salah satunya adalah dengan dimasukkannya zikir bersama dan pembacaan tahlil. Meski demikian, inti dari tradisi ini, yakni mengunjungi makam dan berdoa untuk para leluhur, tetap dipertahankan.
Acara Munjung di Desa Kertanegara tahun ini terasa semakin meriah dengan adanya hiburan kesenian tradisional berupa sandiwara “Darma Sari” yang didatangkan langsung dari Kabupaten Indramayu. Pertunjukan seni ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat setelah prosesi ritual selesai dilaksanakan.
Tradisi Munjung di Desa Kertanegara menjadi salah satu bukti nyata bagaimana masyarakat Indramayu masih menjaga dan melestarikan adat serta budaya warisan nenek moyang mereka. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana spiritual, tetapi juga sebagai upaya memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat, terutama menjelang musim tanam yang menjadi momen penting bagi kehidupan agraris di desa tersebut.