Indramayu, medianetral.com – Pemandangan tak sedap menyambut para pengendara di perbatasan Desa Muntur dan Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Jumat, (29/11/2024). Tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang sisi jalan Pantura kawasan ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk para pengguna jalan yang melintas.
Tumpukan sampah tersebut tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga mencoreng estetika lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat. Jalan Pantura, yang merupakan jalur utama transportasi Pulau Jawa, kini terlihat kumuh di kawasan ini.
“Saya sering lewat sini untuk urusan pekerjaan. Tumpukan sampah ini semakin hari makin bertambah. Sangat disayangkan karena selain mengganggu pemandangan, ini juga bisa mencemari lingkungan,” ujar seorang pengendara yang tidak mau disebutkan namanya.
Kekesalan Warga Setempat
Warga Desa Muntur mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi yang sudah bertahun-tahun dibiarkan ini. Salah satu warga RT 01 RW 01 mengatakan, minimnya perhatian pemerintah desa dan kecamatan menjadi penyebab utama.
“Seharusnya ada papan peringatan untuk melarang warga membuang sampah di sini. Tapi, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari pemerintah. Pagi hingga siang mungkin jarang ada yang buang sampah, tapi menjelang subuh banyak yang melakukannya secara diam-diam,” jelas warga tersebut.
Tumpukan sampah ini tidak hanya berasal dari warga Desa Muntur dan Losarang, tetapi juga dari masyarakat di ujung Desa Krimun. Warga menyebut, kurangnya fasilitas pembuangan sampah yang layak turut mendorong perilaku tidak bertanggung jawab ini.
Dampak dan Solusi yang Diharapkan
Masalah ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan risiko banjir. Warga melaporkan bahwa saat hujan deras, sampah sering kali terbawa hingga masuk ke permukiman. “Kami sudah mengusulkan pembersihan sampah ke pihak desa, tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan serius,” ungkap warga lainnya.
Selain itu, jenis sampah yang menumpuk sangat beragam, mulai dari limbah rumah tangga hingga puing bangunan. Kondisi ini mengancam kelestarian lingkungan sekitar dan menciptakan masalah baru, seperti pencemaran tanah dan tersumbatnya saluran air.
Pemerintah desa dan kecamatan Losarang diharapkan segera mengambil tindakan nyata. Beberapa solusi yang diusulkan meliputi:
1. Menyediakan fasilitas pembuangan sampah yang memadai.
2. Meningkatkan edukasi warga tentang bahaya membuang sampah sembarangan.
3. Memasang papan larangan membuang sampah dan memperketat pengawasan.
4. Menggalakkan program kerja bakti untuk membersihkan lingkungan secara berkala.
Harapan Pengguna Jalan
Pengendara yang sering melintas berharap tumpukan sampah ini segera diatasi. Jalan Pantura sebagai jalur utama Pulau Jawa memiliki peran vital dalam transportasi nasional. Kebersihannya tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga citra daerah di mata masyarakat luas.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk menjadikan kebersihan lingkungan ini sebagai prioritas agar jalan Pantura kembali nyaman, aman, dan bersih untuk dilalui.