Indramayu, medianetral.com – Sekar Dewi, akhirnya meninggal setelah tenggelam di Sungai Penarikan Desa Tukdana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024) sekitar pukul 12.30 wib. Padahal Siswa Kelas V SDN Lajer 1 itu sempat diselamatkan warga setempat dan langsung dilarikan ke puskesmas.
Bahkan oleh orang tua korban yang penasaran dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Pumbon Widasari, namun jawabannya sama, Sekar Dewi sudah dinyatakan meninggal.
Sementara dua siswa lainnya, Mikaila dan Rahma masih dalam pencarian, melibatkan: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu, anggota Koramil Tukdana, Pelda Tubrani, Sertu Sakim, Polisi Sektor Tukdana, Aiptu Mamat, Aiptu Sutanto, Bripka Andri, Pol PP Kecamatan Tukdana, Jumadi, Guru SDN Lajer 1, Sodikin berikut 6 guru lainnya, serta 40 warga Desa setempat.
Kronologis kejadian, berawal dari sejumlah siswa SDN Lajer I yang mengikuti kegiatan Pramuka pengisian SKU ( Sarat Kecakapan Umum ) mulai pukul 09.15 Wib pagi.
Kemudian dilanjutkan dengan gerak jalan melewati area persawahan, sampai ke pinggiran sungai Penarikan.
Sesampainya di pinggiran sungai gerak jalan pun diistirahatkan, namun ketika melihat sungai sejumlah siswa yang mengikuti kegiatan ingin bermain di sungai. Oleh beberapoa guru dan Pembina pramuka sempat ditegur dan bahkan melarang agar para siswa tidak mendekati sungai.
“Saya dan Guru lainnya sempat melarang keras agar mereka tidak bermain di sungai, tapi mereka malah sempat bergurau dan dorong-dorongan sehingga beberapa diantara merekapun kejebur ke sungai” jelas Pembina Pramuka, Restu Agung Prasetyo.
Saat bersamaan Pembina pramuka dan beberapa gurupun ikut terjun menyelamatkan para siswa. Karena jumlah siswa banyak akhirnya beberapa warga setempat ikut membantu.
Sekar Dewi, siswi Kelas V yang sempat tenggelam langsung ditarik warga dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat tapi saying nyawanya sudah tidak tertolong.
Hingga pukul 03.15 setelah sebagian siswa dinyatakan selamat, ternyata masih ada dua siswa lain yang belum ditemukan. Saat itu juga, Guru Jejen Zaenal Aripin langsung menguhubungi pihak BPBD Kabupaten Indramayu. (Margo)