Vika Agustiana Asal Ponorogo Jawa Timur Raih Prestasi Penghargaan PMI Teladan Taiwan

Taiwan, medianetral.com – Indonesia kembali dibuat bangga oleh Vika Agustiana sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Ponorogo Jawa Timur yang meraih prestasi penghargaan, yang berhasil merebut gelar Pekerja Asing Teladan Tahun 2025. Dalam acara “Penganugerahan Pekerja dengan Disabilitas dan Pekerja Migran Teladan kota Taipei Tahun 2025” yang diselenggarakan di Great Sky Hotel Taipei. Minggu (12-01-2025)

Vika Agustiana sebagai Pekerja Migran Indonesia yang meraih penghargaan adalah perawat rumah tangga yang telah bekerja selama 8 tahun, dan selama 5 tahun menjaga lansia pasien demensia.

Demensia atau pikun adalah penyakit yang menyerang fungsi otak, terutama daya ingat dan kemampuan berpikir. Demensia dapat terjadi pada segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia, tentu bagi Vika Agustiana PMI asal Ponorogo Jawa Timur  dapat melewatinya untuk terus berjuang menghadapi pasien Dimensia pada lansia, tentu hal ini dibutuhkan penanganan khusus dengan kemampuan tersendiri dengan pengetahuan kesabaran yang cukup panjang, bagi Vika Agustiana semuanya bisa di atasi berkat keuletan dan kesabaran yang tinggi.

Vika Agustiana saat ditemui jurnalis medianetral.com menyampaikan dalam keterangannya ” Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas segala anugrahnya, terimakasih atas dukungan dan doa semuanya, saya berasal dari Ponorogo Jawa Timur, saya sudah bekerja di Taiwan selama 8 tahun. Saya bekerja di majikan Taipei  selama 5 tahun menjaga pasien demensia. Saya hanya tinggal bersama pasien, namun keluarga nenek menjenguk tiap Minggu. Tantangan menjaga pasien demensia adalah kita harus mempersiapkan mental karena setiap saat kita harus mengulang jawaban yang sama karena pasien akan mempertanyakan pertanyaan yang sama secara berulang-ulang. Belum lagi kondisi pasien yang memiliki banyak penyakit kritis seperti diabetes dan juga jantung yang membuatnya sering dirawat di Rumah Sakit.” Ucapnya

Dirinya menambahkan ” Saya juga terdaftar sebagai mahasiswa semester 8 Universitas Terbuka Taiwan jurusan Sastra Inggris. Saya juga menjadi ketua dari organisasi mahasiswa, Uters Dancer Taiwan yang fokus kegiatannya adalah melestarikan dan mengenalkan kebudayaan Indonesia di Taiwan. Selama kuliah saya mendapatkan beasiswa prestasi selama tiga periode berturut-turut. Saya juga memenangkan lomba menulis dan juga menari.

Saya kemudian direkomendasikan oleh Rerum Novarum untuk mengikuti kontes Pekerja Migran Teladan Taipei. Berkat dukungan majikan, dan juga organisasi saya berhasil mendapatkan tempat ke-6.
Ketika mendapatkan notifikasi kemenangan, selang beberapa lama pasien yang saya rawat meninggal dunia. Majikan kemudian merekomendasikan ke atasannya yang kala itu juga membutuhkan Caregiver untuk merawat orang tuanya. Saat ini saya sudah bekerja di majikan baru di Chiayi, namun saya masih menjaga hubungan baik dengan keluarga majikan di Taipei. Ketika mengikuti kegiatan Uters Dancer, majikan mengizinkan saya untuk menginap di rumahnya karena kegiatan Uters Dancer berfokus di wilayah Taipei. Saat ini saya sudah bekerja di Chiayi selama 5 bulan. Mengenai kriteria pekerja migran teladan, jujur saya kurang jelas. Rerum Novarum meminta saya untuk menyerahkan data diri, detail pekerjaan saya yang mana adalah Caregiver pasien demensia, lalu juga prestasi-prestasi saya selama saya menjadi mahasiswa UT dan anggota Uters Dancer Taiwan.” Tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *