Indramayu, medianetral.com – Yulia Fazrin (26) binti Suryaman (almarhum) Tenaga Kerja Indonesia asal Indramayu meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 4 apartemen kekasihnya, Sidiq (32) di wilayah Miyoshi, Hiroshima – Jepang tanggal 15 September 2024.
Jenazah Almarhum sampai di rumah duka, Blok Prapatan Rt.08/02 Desa Sudikampiran, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu – Jawa Barat, tanggal 28 September 2024, pukul 23.00 Wib.
Tangis histeris menyambut kedatangan jasad almarhum Yulia Firzin. Almarhum yang yatim ini membuat ibunya, Ningsih sangat terpukul, apalagi dengan kepergiannya yang tidak wajar.
Kuwu Desa Sudikampiran, Somali membenarkan kalau salah seorang warganya yang bekerja di Jepang meninggal, setelah jatuh dari apartemen kekasihnya, Minggu (29/9-2024). Namun untuk keterangan selanjutnya Somali tidak bisa menjelaskan, apalagi yang berhubungan dengan kematian almarhum.
Peristiwa kematian Yulia sudah langsung ditangani pihak kepolisian Hiroshima melalui olah TKP dan bahkan pemeriksaan terhadap Ade, Penerjemah Lembaga Pendukung yang pertama kali memberikan informasi soal kejadian tersebut kepihak berwajib.
Ade menjelaskan kepada pihak kepolisian berdasarkan keterangan yang dia peroleh dari Sidiq.
Tanggal 15 September 2024, pukul 00.00 dini hari Yulia Fazrin mengunjungi kamar kekasihnya, Sidiq. Mereka hanya berdua melakukan pembicaraan di balkon, dalam pembicaraan itu Yulia mencurigai kalau Sidiq berselingkuh.
Dijelaskan Sidiq, saat itu terjadi ketegangan (komunikasi). Yulia marah sambil menaiki Unit AC di Balkon dan langsung melompat.
Kejadiannya sangat tiba-tiba dan Sidiq tidak sempat mencegahnya. Dan saat itu ada saksi lain (Aditya) yang masih tidur.
Pukul 00.27 Krishna karyawan yang bekerja di perusahaan yang sama menelpon Ade, Penerjemah Lembaga Pendukung yang terdaftar. Pukul 00.50 Ade sampai di lokasi kejadian, saat itu juga dia langsung menelpon 119.
Pukul 00.56 Ade melaporkan kepada Fukumo dari PT. Sinergi Technical.
“Yulia dari angkatan ke 2 melompat dari balkon lantai 4, apartemen tempat tinggal Sidiq dari angkatan 3 (Dai-Go Line Mansion,” lapor Ade.
Berdasarkan keterangan diatas berikut hasil visum, oleh pihak kepolisian dijelaskan kalau kematian Yulia Firzin tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubahnya.
Namun demikian tetap aja insiden ini menyisakan tanda tanya besar rekan-rekan sekerja Yulia Firzin. Lebih lebih dari pihak keluarganya.
Untuk memastikan kronologis kematian Yulia Firzin, menurut penuturan perwakilan keluarga almarhum dalam waktu dekat 4 orang saudara sepupu almarhum akan terbang ke Jepang.
Mau Menikah
Sidiq, kekasih Yulia Firzin adalah warga Karawang bekerja di Perusahaan yang sama, PT. Sinergi Tecnhical di wilayah Miyoshi, Hirishima – Jepang, sempat mengatakan kalau mereka dalam waktu dekat mau menikah.
Bahkan diakui kalau Sidiq beserta keluarganya sudah sempat datang melamar ke rumah keluarga Yulia pada bulan Juli 2024. Rencananya mereka mau menikah beberapa bulan setelah pertemuan itu.
Namun Tuhan berkata lain, Yulia Firzin harus pulang ke tanah air tinggal jasad. Dengan biaya pemulangan jenazah dikeluarkan pihak perusahaan Rp.100 juta. Sementara total biaya yang harus dikeluarkan sampai Bandara Soekarno – Hatta Rp.136, kekurangan biaya ini kemudian ditanggung bersama oleh rekan-rekan almarhum.
(acep)